Kafe Terkenal di Jeju Diduga Gunakan Lahan Negara Secara Ilegal; Pihak Kafe Bantah Keterlibatan Anggota Koyote, Bbaek-ga

Article Image

Kafe Terkenal di Jeju Diduga Gunakan Lahan Negara Secara Ilegal; Pihak Kafe Bantah Keterlibatan Anggota Koyote, Bbaek-ga

Jisoo Park · 8 Oktober 2025 pukul 11.31

Sebuah kafe besar di Pulau Jeju yang terkenal karena sering dikunjungi oleh para selebriti, kini tengah menghadapi tuduhan penggunaan ilegal lahan negara seluas kurang lebih 1800 pyeong (sekitar 6.000 meter persegi). Perwakilan kafe, Tuan A, pada 7 Juni lalu menegaskan kepada media OSEN bahwa ia sama sekali tidak memiliki kaitan dengan Bbaek-ga, salah satu anggota grup Koyote.

"Saya sama sekali tidak ada hubungan dengan Bbaek-ga. Saya rasa ada pemberitaan yang berlebihan karena kami terus-menerus dikaitkan," ujar Tuan A. "Saya akan berhati-hati namun akan memberikan informasi yang akurat. Untuk saat ini, tampaknya penyelidikan polisi akan menjadi prioritas utama."

Kontroversi ini bermula dari laporan KBS pada 6 Juni. Menurut laporan tersebut, sebuah kafe besar di Seogwipo, Jeju, yang menjadi populer sekitar tiga tahun lalu sebagai tempat nongkrong para selebriti, dalam hasil penyelidikan ditemukan telah melakukan alih fungsi kawasan hutan secara ilegal seluas kurang lebih 6.000 meter persegi.

Kafe tersebut, yang membentang di area seluas sekitar 5.000 pyeong, telah menerima pujian dari para wisatawan berkat lahannya yang luas, termasuk jalur jalan kaki yang nyaman, serta penataan lanskap dengan ayunan dan halaman rumput, ditambah area parkir yang luas untuk kenyamanan pengunjung.

Melihat hal ini, pemerintah kota Seogwipo telah menugaskan polisi otonom untuk menyelidiki kasus perusakan lahan tersebut. KBS melaporkan bahwa perwakilan kafe menjelaskan, "Kami baru menyadari belakangan bahwa ini adalah alih fungsi lahan ilegal, dan kami berusaha memperbaikinya, namun tidak bisa karena kendala finansial." Rekan perwakilan, selebriti B (diidentifikasi sebagai Bbaek-ga), menyatakan, "Kontrak saya berakhir pada April tahun ini dan saya tidak lagi bertanggung jawab atas operasional kafe. Saat pembangunan kafe, saya hanya bertanggung jawab atas beberapa bagian seperti interior, dan saya tidak tahu apa-apa tentang lahan tersebut."

Mengenai hal ini, Tuan A mengatakan kepada OSEN, "Saya minta maaf dan menyesal karena tidak dapat memberikan detail lebih lanjut." Namun, ia dengan hati-hati menekankan, "Karena perubahan bentuk di dalam properti ini adalah kesalahan kami, meskipun terasa tidak adil, saya rasa penyelidikan polisi akan menjadi yang utama."

Yang terpenting, terkait penyebutan Bbaek-ga sebagai co-representant selebriti terkenal tersebut, ia kembali menegaskan, "Saat ini saya tidak memiliki hubungan apa pun dengan Bbaek-ga. Saya mengkonfirmasinya sekali lagi dengan akurat."

Bbaek-ga adalah anggota grup campuran Koyote yang telah lama berdiri, bersama Kim Jong-min dan Shin-ji. Ia menarik perhatian atas aktivitasnya yang sukses sebagai fotografer dan berbagai bisnisnya, mulai dari toko fashion hingga kaktus, serta terdaftar sebagai pengusaha interior.

Sejak tahun 2022 hingga awal tahun ini, Bbaek-ga memang sempat menarik perhatian melalui siaran radio mengenai kemungkinan pendirian kafe besar di Jeju ini. Namun, operasional keseluruhan kafe ditangani oleh Tuan A, dan Bbaek-ga hanya melakukan kontrak terkait desain interior, memanfaatkan kepekaannya sebagai penyanyi dan fotografer. Pihak agensi Koyote sendiri hanya mengkonfirmasi bahwa kontrak antara Tuan A dan Bbaek-ga telah berakhir, tanpa memberikan pernyataan terpisah.

Pemerintah kota Seogwipo berencana mengeluarkan perintah pemulihan lahan yang disalahgunakan tersebut, sesuai dengan hasil penyelidikan polisi otonom.

Reaksi netizen Korea beragam. Banyak yang terkejut dan kecewa mendengar kafe populer terlibat dalam kasus penggunaan lahan ilegal. Beberapa netizen membela Bbaek-ga, merasa ia tak bersalah dan hanya terseret dalam masalah ini, serta memuji klarifikasinya yang hati-hati.

#Paengga #Koyote #A #B #Seogwipo City #Jeju #KBS