Pemilik Rental Mobil Divonis Bersalah Gegara Rekaman Pribadi di Black Box, Eksploitasi Data Pribadi Jadi Sorotan

Article Image

Pemilik Rental Mobil Divonis Bersalah Gegara Rekaman Pribadi di Black Box, Eksploitasi Data Pribadi Jadi Sorotan

Hyunwoo Lee · 20 Oktober 2025 pukul 11.44

Seorang pemilik perusahaan rental mobil dijatuhi hukuman bersalah atas kasus pemerasan, setelah mengancam pelanggan menggunakan rekaman pribadi yang ditemukan di dalam kotak hitam (black box) kendaraan. Insiden ini menyoroti bagaimana perangkat keamanan sehari-hari dapat berubah menjadi 'senjata digital'.

Pengadilan Pidana Distrik Incheon pada tanggal 19 menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 8 bulan, masa percobaan 2 tahun, dan 120 jam kerja sosial kepada Tuan B, yang merupakan perwakilan dari perusahaan rental mobil, atas tuduhan pemerasan.

Pada Februari tahun lalu, Tuan B menemukan rekaman adegan pribadi milik Nona A, seorang pelanggan wanita berusia 20-an, saat memeriksa black box mobil rental yang digunakannya. Nona A diketahui adalah seorang anggota grup idola wanita, dan dalam rekaman tersebut terlihat interaksi intim dengan anggota grup idola pria C.

Dengan memanfaatkan rekaman pribadi ini, Tuan B menghubungi Nona A melalui aplikasi pesan Tiongkok, WeChat, dengan mengirim pesan seperti "Apa yang kamu lakukan di kursi belakang kemarin? Ini keterlaluan, bukan?" dan menuntut sejumlah uang. Ia mengancam dengan mengatakan, "Mobil ini harganya 47 juta won, berikan setengahnya kepada saya".

Korban yang ketakutan, Nona A, akhirnya mentransfer total 9,79 juta won dalam beberapa kali pembayaran. Beberapa hari kemudian, Tuan B bahkan menemui korban secara langsung dan kembali meminta uang dengan dalih "rekaman itu direkam secara real-time".

Pengadilan menyatakan bahwa ini adalah tindakan pemerasan yang jelas dilakukan selama masa percobaan. Namun, pengadilan juga mempertimbangkan bahwa terdakwa mengakui perbuatannya dan telah mengembalikan sebagian besar uang hasil pemerasan.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa perangkat pengawasan sehari-hari dapat berubah menjadi 'senjata digital', dan bukan sekadar isu sensasional terkait kehidupan pribadi selebriti. Seorang praktisi hukum menekankan bahwa "rekaman black box termasuk dalam 'informasi sensitif' berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi". Ia menambahkan bahwa "perusahaan rental dan berbagi mobil harus memiliki kewajiban untuk segera menghapus rekaman setelah kendaraan dikembalikan, dan perlu adanya perangkat yang melarang akses terhadap rekaman tersebut".

Netizen Korea bereaksi dengan kaget, meninggalkan komentar seperti "Mengerikan sekali, black box jadi senjata!", "Idol itu benar-benar kasihan, semoga ini tidak terlalu mempengaruhinya", "Perusahaan rental mobil seharusnya punya manajemen karyawan yang lebih ketat".

#Mr. B #Ms. A #boy group C #girl group #rental car #blackmail #WeChat