
Pertarungan Sengit: Suami Cuti Ayah vs. Istri Pekerja dalam "Neraka Pernikahan"
Episode terbaru program MBC "Oh Eun Young Report - Wedding Hell" (selanjutnya disebut "Wedding Hell") telah memicu diskusi luas, menampilkan untuk pertama kalinya pasangan di mana suami sedang cuti ayah, terlibat dalam konflik tajam dengan istrinya yang seorang pekerja.
Pasangan yang telah menikah selama sembilan tahun dan memiliki tiga anak ini berbagi situasi tegang mereka. Sang suami, seorang petugas penjaga pantai, telah mengambil cuti ayah selama 20 bulan, mengurus semua tugas pengasuhan anak dan rumah tangga. Sang istri, seorang perancang teknik linear, memintanya untuk merawat anak-anak sementara dia membangun kariernya. Namun, suami sangat ingin kembali bekerja, merasa hampir tidak punya waktu untuk keluar rumah sejak cuti dimulai.
Selama siaran, istri bereaksi sangat sensitif terhadap kesalahan kecil dan nada bicara suami, bahkan mengirim pesan berisi kata-kata kasar tentang kebiasaan membersihkan dan mencuci, yang mengejutkan penonton. Istri mengaku bahwa begitu dia marah, segalanya terasa tidak adil dan dia kehilangan kendali, merasa bahwa suami yang tidak menepati janji kecil adalah tindakan yang disengaja untuk mengabaikannya. Suami, yang tampak terguncang, menangis di depan kru produksi, meminta maaf kepada anak-anak tetapi mengakui bahwa situasinya tak tertahankan dan membuatnya gila.
Masalah keuangan juga menjadi titik konflik utama. Suami menginvestasikan 150 juta won Korea (sekitar Rp 1,7 miliar) atas rekomendasi seorang kenalan, tetapi sekarang ada ketidakpastian apakah dia akan bisa mengembalikan modal awal. Lebih buruk lagi, orang yang merekomendasikan investasi tersebut telah meninggal. Istri dengan getir mengungkapkan, "Meskipun gaji tahunan saya melebihi 100 juta won (sekitar Rp 1,2 miliar), kami hidup dengan pinjaman, dan bunga bulanan saja melebihi 2 juta won (sekitar Rp 23 juta)". Dia berharap suaminya menemukan cara untuk mendapatkan kembali investasinya. Namun, ketika istrinya menyebutkan pengembalian dana, bahkan di hadapan kematian temannya, suami berlinang air mata, berkata, "Aku kehilangan rasa sayang padamu".
Dr. Oh Eun Young, pakar dalam program tersebut, memberikan analisisnya: "Suami tipe yang lebih memilih segalanya berjalan lancar, sementara istri adalah orang yang presisi dan memiliki rasa tanggung jawab yang kuat. Dari sudut pandang suami, istri mungkin tampak kasar, dan dari sudut pandang istri, suami bisa sangat menyebalkan. Perlu bagi mereka untuk melihat satu sama lain dari perspektif yang berbeda".
Selain itu, istri berbagi pengalaman menyakitkan di mana dia dilecehkan oleh kerabat di masa kecilnya, dan menyadari sambil menangis bahwa dia mereplikasi perilaku tersebut pada suaminya. Dia mengungkapkan keinginannya agar anak-anaknya tidak mengalami kekurangan dan frustrasi seperti dirinya. Dr. Oh Eun Young menghiburnya dengan berkata, "Rasa sakit masa kecil bukanlah salahmu". Pakar mendiagnosis bahwa istri, karena tidak mendapatkan rasa harga diri di masa kecil, merasakan frustrasi eksistensial yang mendalam ketika suaminya tidak memvalidasi kata-katanya.
Akhirnya, Dr. Oh Eun Young merekomendasikan agar istri mengizinkan suaminya kembali bekerja, meyakinkannya bahwa lingkungan yang dia alami berbeda dengan apa yang dialami anak-anak mereka sekarang, dan agar dia tidak terlalu takut. Kepada suami, dia menekankan pentingnya memahami bahwa istri sangat menghargai pengakuan dan dia harus berusaha menerima kata-kata istrinya.
Pasangan tersebut, yang bahkan telah menyiapkan dokumen perceraian, bertukar janji tulus. Suami berkata, "Kamu benar-benar melakukan hal yang benar dengan mengajukannya. Jangan khawatir, aku akan selalu di sisimu". Istri menjawab, "Kekuranganku sendiri telah membuatmu menderita. Aku akan berusaha berubah di masa depan". Kata-kata mereka yang menyentuh memberikan secercah harapan bagi penonton.
Episode tersebut mencatat rating 2,3% di wilayah metropolitan Seoul dan menduduki peringkat pertama di semua saluran pada slot waktu utama (0,9%) selama dua minggu berturut-turut.
Netizen Korea menunjukkan simpati atas pengalaman pasangan tersebut, menyoroti tekanan besar yang dihadapi suami yang cuti ayah dan ketidakamanan istri akibat trauma masa kecilnya. Banyak yang memuji analisis profesional dan saran menghibur dari Dr. Oh Eun Young, menganggap kasus pasangan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak keluarga modern dalam menyeimbangkan pengasuhan anak dan kehidupan kerja.