
Dituduh Salah Gunakan Logo Palang Merah, Somi dan Brand Kecantikannya Dilaporkan
Penyanyi solo asal Korea Selatan, Jeon Somi, dilaporkan menghadapi tuduhan penyalahgunaan logo Palang Merah pada produk merek kecantikan miliknya. Kepolisian Seongdong, Seoul, pada 7 Juni mengonfirmasi bahwa laporan pelanggaran Undang-Undang Organisasi Palang Merah Korea telah diajukan terhadap Somi dan CEO "VUEBLE KOREA" berinisial A.
Somi sebelumnya menarik perhatian publik saat memulai bisnis kosmetik tahun lalu. Pelapor yang identitasnya dirahasiakan, mengklaim bahwa penggunaan berulang lambang Palang Merah dalam konteks komersial dapat merusak kepercayaan dan netralitas dalam operasi bantuan kemanusiaan.
Pasal 25 Undang-Undang Organisasi Palang Merah Korea secara tegas melarang penggunaan lambang Palang Merah (salib Yunani merah berlatar putih) atau simbol serupa untuk tujuan komersial atau iklan, kecuali mendapat persetujuan dari Palang Merah.
Sebelumnya, merek kecantikan yang diluncurkan Somi dan VUEBLE KOREA telah menjadi sorotan karena penggunaan logo Palang Merah tanpa izin. Menanggapi hal ini, pihak merek merilis permintaan maaf resmi melalui akun media sosial mereka pada 6 Juni. Mereka menjelaskan bahwa "Emotion Emergency Kit", sebuah kit promosi khusus yang dibuat untuk peluncuran produk "Hue Spread Stick", terdiri dari warna-warna yang terinspirasi dari emosi dan beberapa barang kecil untuk kenyamanan, dan tidak memiliki kaitan sama sekali dengan aktivitas medis atau bantuan nyata.
Perusahaan menambahkan, "Namun, dalam proses visualisasi konsep ini untuk kit promosi, kami melakukan kesalahan dengan menyertakan elemen yang dapat dianggap mirip dengan simbol Palang Merah Korea tanpa persetujuan sebelumnya. Kami sangat menyesal atas tindakan yang dilakukan tanpa pemahaman penuh tentang makna historis dan kemanusiaan dari lambang Palang Merah, serta perlindungan hukumnya".
Mereka juga menyatakan, "Saat ini, kami telah menghentikan penggunaan desain dan materi komunikasi terkait secara langsung, dan sedang dalam proses melakukan perbaikan yang diperlukan serta langkah-langkah pencegahan. Kami telah menghentikan sepenuhnya publikasi desain dan konten terkait (gambar, video, media sosial, dll.) yang memuat elemen bermasalah. Kami juga sedang dalam proses penarikan dan pembuatan ulang desain kemasan kit promosi yang telah didistribusikan".
Terakhir, mereka menegaskan, "Kami telah memulai pembicaraan dengan Palang Merah Korea untuk dengan sungguh-sungguh melaksanakan semua tindakan yang diperlukan dan akan membagikan hasil diskusi tersebut. Ke depannya, kami akan memperkuat prosedur peninjauan hukum dan etika sejak tahap perencanaan dan desain merek, serta mengadakan program pelatihan etika dan kepatuhan rutin bagi seluruh karyawan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali".
Netizen Korea memberikan beragam reaksi atas insiden ini. Sebagian berkomentar, "Kalau salah memang harus minta maaf, tapi fakta bahwa hak konsumen terpengaruh juga nyata" dan "Semoga pihak brand benar-benar belajar dari kesalahan ini agar tidak terulang lagi." Sementara itu, beberapa netizen lain berpendapat, "Itu hanya desain yang mirip, mungkin tidak disengaja" atau "Logo Palang Merah memang sering disalahgunakan."