Teror di Balik Layar "The Roundup": Kisah Nyata Choi Se-yong, CEO 'Perusahaan Pembunuhan' di Filipina

Article Image

Teror di Balik Layar "The Roundup": Kisah Nyata Choi Se-yong, CEO 'Perusahaan Pembunuhan' di Filipina

Jihyun Oh · 9 November 2025 pukul 0.17

Program SBS "Waktu Monster" baru-baru ini menyoroti realitas mengerikan di balik film "The Roundup" ("Kejahatan di Kota 2"), memfokuskan pada sosok Choi Se-yong, dalang di balik serangkaian penculikan dan pembunuhan warga Korea di Filipina.

Episode yang tayang 8 November ini merinci bagaimana Choi Se-yong mengoperasikan "perusahaan pembunuhan" yang menargetkan sesama warga Korea di luar negeri. Menyebut dirinya "CEO perusahaan pembunuhan", ia secara sistematis merencanakan penculikan dan pemerasan, menebar teror di komunitas Korea di Filipina. Program ini mengungkap metode brutal, seperti pemaksaan narkoba pada korban untuk membungkam mereka, berdasarkan investigasi lapangan dan kesaksian orang-orang yang terkait dengan kasus tersebut.

Bagian yang mengharukan dari dokumenter ini adalah kisah Go Geum-rye, ibu dari almarhum Hong Seok-dong, salah satu korban. Setelah putranya menghilang pada tahun 2011, Go Geum-rye memulai pencarian gigih. Setelah putranya memintanya mengirim uang di bawah ancaman, ia kehilangan semua kontak dengannya. Upayanya yang tak kenal lelah membawanya mengidentifikasi Choi Se-yong, yang dijuluki "Ttung-i", melalui rekaman CCTV dan penampilannya di acara "Unanswered Questions" SBS.

Keresahan Go Geum-rye semakin memuncak ketika Kim Jong-seok, kaki tangan Choi, menghubunginya dengan tawaran untuk mengembalikan jenazah putranya dengan imbalan uang. Meskipun kelompok Choi ditangkap, keberadaan jenazah Hong Seok-dong tetap tidak diketahui sampai sebuah surat dari seorang narapidana yang berbagi sel dengan "Ttung-i" mengungkap kebenaran dan lokasi jenazah. Setelah tiga tahun ketidakpastian, Go Geum-rye akhirnya berhasil mendapatkan kembali jenazah putranya.

Penonton bereaksi dengan kemarahan dan keterkejutan atas kekejaman Choi Se-yong dan sikapnya yang terang-terangan. Komentar online mengungkapkan kengerian saat menyadari bahwa film tersebut didasarkan pada kejadian nyata, menyebut kejahatannya "lebih mengerikan daripada fiksi" dan menunjukkan ketidakpercayaan atas kurangnya penyesalan.

Choi Se-yong sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup atas kejahatannya di Filipina. "Waktu Monster" untuk pertama kalinya mengungkapkan surat tulisan tangan Choi dari penjara, di mana ia membandingkan dirinya dengan "mayat yang belum dingin". Program ini akan terus mengeksplorasi kasus ini dan akan tayang pada 9 November.

#Choi Se-yong #Hong Seok-dong #Go Geum-rye #Kim Jong-seok #The Devils' Time #The Roundup #The Law of the Jungle