
Amadeus: Drama Panggung Memukau Tentang Kecemburuan dan Kejeniusan Musik
Drama panggung "Amadeus", yang didasarkan pada naskah penulis drama Inggris ternama Peter Shaffer, sedang dipentaskan di Teater Agung Pusat Seni Universitas Hongik Daehangno, Seoul.
Pertunjukan ini menggali hubungan kompleks antara komposer Antonio Salieri dan Wolfgang Amadeus Mozart, menyelami keterbatasan manusia dan lingkaran setan kecemburuan.
Antonio Salieri, seorang musisi istana yang dihormati, diliputi kecemburuan terhadap Mozart muda yang jenius, yang baru berusia sepuluh tahun di awal cerita. Salieri, memandangnya sebagai alat pilihan Tuhan, putus asa karena ketidakmampuannya untuk menandingi kejeniusannya, yang akhirnya membawanya pada kehancuran.
Pementasan ini memadukan musik dan tarian untuk menciptakan pengalaman visual yang memukau, membangkitkan suasana seperti film. Penggambaran Mozart yang liar dan tak terkendali sangat kontras dengan perjuangan batin Salieri. Drama ini juga menyentuh kehidupan mewah Mozart dan taktik Salieri, termasuk penggunaan wanita yang ia sebut sebagai "La generosa" (awalnya berarti "wanita rendahan", kemudian menjadi "wanita murah hati"), mengungkap kompleksitas dan sisi gelap sifat manusia.
Aktor Kwon Ho-san, Kwon Yul, dan Kim Jae-wook memerankan Salieri, sementara Moon Yoo-gang, Choi Jung-woo, dan Yeon Yoo-seok menghidupkan Mozart. Penampilan mereka secara hidup menggambarkan rasa sakit dan perjuangan batin para karakter. Penggunaan simbol-simbol religius, seperti salib, mengisyaratkan tema penebusan dan penghakiman, mengundang refleksi.
"Amadeus" bukan sekadar cerita tentang seorang jenius musik, tetapi meditasi mendalam tentang kemanusiaan, kecemburuan, pengampunan, dan penebusan. Pertunjukan ini akan berlanjut hingga tanggal 23 di Seoul.
Netizen Korea memberikan pujian hangat untuk drama ini, dengan komentar seperti: "Akting para aktor luar biasa, saya benar-benar tenggelam dalam cerita", "Kombinasi musik Mozart dan teater sangat menakjubkan", dan "Ini membuat kita merenungkan sisi gelap sifat manusia, sungguh sebuah karya yang sangat mendalam".