Beredar Lagi, Rumor Kematian Mantan Anggota EXO, Kris Wu, Dibantah Keras Pihak Berwenang

Rumor mengenai kematian Kris Wu, mantan anggota grup K-pop EXO asal Tiongkok-Kanada, kembali beredar di kalangan publik. Namun, pihak berwenang Tiongkok dan media setempat dengan tegas membantah kabar tersebut.

Menurut laporan media seperti TVBS Taiwan dan HK01 Hong Kong, isu "Kris Wu meninggal di penjara karena mogok makan" menyebar cepat di platform media sosial Tiongkok. Beberapa warganet bahkan menambahkan detail sensasional, mengklaim bahwa ia "mati kelaparan karena menolak makan dalam waktu lama" atau "dibunuh setelah diperkosa di dalam penjara", guna memvalidasi informasi palsu tersebut.

Namun, Kepolisian Provinsi Jiangsu pada tanggal 11 April merilis pernyataan resmi melalui Weibo yang dengan jelas menyatakan, "Rumor kematian Kris Wu tidak benar." Media berbahasa Tionghoa juga menekankan bahwa rumor serupa telah berulang kali muncul sebanyak tiga kali selama empat tahun masa hukuman Kris Wu, menegaskan bahwa gelombang informasi kali ini hanyalah "gosip tak berdasar".

Kris Wu debut pada tahun 2013 sebagai anggota EXO-M dan meraih popularitas global. Pada tahun 2014, ia meninggalkan EXO setelah perselisihan hukum dengan agensinya, SM Entertainment, dan melanjutkan kariernya di Tiongkok sebagai aktor dan penyanyi. Ia sempat membintangi film seperti "Valerian and the City of a Thousand Planets", menjadikannya bintang besar di Tiongkok.

Namun, pada tahun 2021, hidupnya berbalik arah ketika muncul tuduhan pelecehan seksual terhadap beberapa wanita, termasuk di bawah umur. Salah satu korban mempublikasikan pesan yang mengungkap dugaan pelecehan, diikuti oleh lebih banyak laporan dari korban lain, yang memicu skandal besar.

Pada November 2022, Pengadilan Rakyat Distrik Chaoyang Beijing menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara kepadanya: 11 tahun 6 bulan untuk kasus pemerkosaan dan 1 tahun 10 bulan untuk kasus pelecehan seksual. Banding yang diajukan Kris Wu ditolak, menguatkan vonis tersebut.

Setelah menjalani masa hukumannya, Kris Wu akan dideportasi paksa ke Kanada. Muncul spekulasi mengenai kemungkinan penerapan "kastrasi kimia" di Kanada, sebuah prosedur bagi pelaku kejahatan seksual. Namun, sebagian besar analisis menunjukkan bahwa penerapan hukuman tersebut dalam kasus ini kemungkinannya kecil.

Menanggapi rumor ini, warganet Tiongkok berkomentar, "Itu berita palsu lagi, jangan ikut menyebarkannya!", "Zaman sekarang masih ada yang percaya rumor konyol seperti ini?", dan "Semoga dia menjalani hukumannya dengan baik dan tidak membuat masalah lagi".