
Lee Si-young Tuai Kontroversi Lagi, Video Bayi Baru Lahir Disebut 'Ornamen Natal'
Aktris Korea Selatan Lee Si-young, yang baru-baru ini menjadi sorotan karena mempublikasikan kelahiran anak keduanya tanpa persetujuan mantan suami terkait transplantasi embrio beku, kembali memicu perdebatan di dunia maya setelah mengunggah video bayi barunya.
Dalam siaran radio sebelumnya, seorang pengacara menganalisis bahwa meskipun Lee memang mentransplantasikan embrio beku tanpa persetujuan mantan suami, kemungkinan ia sulit dikenai sanksi pidana. Alasannya, Undang-Undang Bioetika hanya mengatur persetujuan pada 'tahap pembuatan embrio' dan tidak memiliki ketentuan untuk persetujuan ulang pada 'tahap transplantasi'. Selain itu, jika saat pembuatan embrio tercantum kalimat 'dapat ditransplantasikan', hal itu dapat diartikan sebagai persetujuan diam-diam.
Pengacara tersebut juga menjelaskan bahwa karena Lee melahirkan setelah bercerai, maka hukum praduga anak yang lahir dalam pernikahan tidak berlaku. Namun, jika mantan suami melakukan proses pengakuan, ia akan memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai ayah biologis, termasuk biaya pemeliharaan dan warisan.
"Kekosongan hukum itu sendiri yang memperbesar kasus ini," ujar pengacara tersebut, seraya menambahkan bahwa "perlu ada perbaikan kelembagaan pada peraturan persetujuan tahap transplantasi embrio dan kriteria praduga anak."
Di tengah berlanjutnya kontroversi, Lee Si-young pada tanggal 21 mengunggah video singkat di media sosialnya untuk memberikan kabar terbaru. "Bagaimana menurut Anda saya sebagai ornamen Natal tahun ini? Selamat Natal lebih awal!" tulisnya. Video tersebut memperlihatkan proses pemotretan "Born Art" (fotografi artistik bayi baru lahir) putri keduanya yang berusia 17 hari. Bayi yang tertidur lelap itu didandani dengan konsep Santa Claus, yang digambarkan Lee sebagai "ornamen tahun ini".
"Born Art" adalah teknik fotografi bayi baru lahir yang umum dilakukan antara usia 7 hingga 21 hari, dan telah menjadi tren populer untuk mengabadikan kenangan indah dengan meniru "posisi di dalam rahim ibu".
Namun, reaksi di dunia maya kembali terpecah. Sebagian netizen menganggap ungkapan tersebut berlebihan. Komentar seperti "Sekalipun cantik, menyebut seseorang ornamen itu berlebihan", "Rasanya tidak nyaman membicarakan makhluk hidup di dalam kotak seolah-olah itu barang dekorasi", dan "Rasanya anak itu jadi properti... Seharusnya lebih berhati-hati mengingat waktunya" bermunculan.
Di sisi lain, pandangan berbeda juga muncul. "Itu hanya ungkapan sayang, kenapa jadi sensitif?" "Born Art itu pemotretan biasa, dan 'ornamen' hanyalah ungkapan Natal" "Sepertinya ini diinterpretasikan berlebihan karena kontroversinya... Berhentilah mengartikan secara berlebihan", adalah beberapa tanggapan lainnya.
Analisis menyebutkan bahwa akibat kontroversi transplantasi embrio baru-baru ini, setiap ungkapan Lee Si-young diterima dengan kepekaan yang tinggi.
Meskipun berita kelahiran anaknya diwarnai perdebatan tak terduga, Lee Si-young tetap tenang membagikan kesehariannya bersama putri keduanya dan menyuarakan pendapatnya.
Netizen Korea memberikan reaksi beragam terhadap Lee Si-young yang menyebut bayinya sebagai 'ornamen Natal'. Beberapa berpendapat, "Sekalipun cantik, menyebut seseorang ornamen itu berlebihan" dan "Rasanya anak itu jadi properti". Namun, ada juga yang membela, "Itu hanya ungkapan sayang, kenapa jadi sensitif?" dan "'Ornamen' hanyalah ungkapan Natal."