Park Young-gyu Ungkap Trauma Kehilangan Anak, Putuskan Tak Lagi Punya Anak di 'My Little Old Boy'

Aktor senior Korea Selatan, Park Young-gyu, baru-baru ini membagikan kisah pilu di program variety show SBS, 'My Little Old Boy' (Anak Beruangku yang Kecil). Ia mengungkapkan alasan mengapa ia harus mengubur impian memiliki anak kedua bersama istri tercintanya: trauma mendalam akibat kehilangan putra di masa lalu.

Dalam episode tersebut, Park Young-gyu bertemu dengan Uhm Young-soo dan Byun Seung-yup, yang dijuluki sebagai "ayah baptis pernikahan kedua", bersama para pembawa acara Im Won-hee dan Kim Joon-ho.

Park Young-gyu, yang berusia 50-an, menceritakan bahwa saat menikah dengan istri yang sekarang, sang istri masih berusia awal 40-an dan mengungkapkan keinginannya untuk memiliki anak. Menghadapi keinginan istri tercintanya, Park Young-gyu sempat mempertimbangkan matang-matang kemungkinan memiliki buah hati lagi.

Namun, setelah melalui perenungan mendalam, ia akhirnya memutuskan untuk tidak memiliki anak kedua. Keputusan berat ini dilatarbelakangi oleh trauma besar yang masih membekas akibat kehilangan putranya di masa lalu.

Aktor tersebut mengaku jujur kepada istrinya mengenai perasaannya yang terdalam. Ia berjanji akan merawat putri istrinya dari pernikahan sebelumnya dengan penuh kasih sayang, seolah putri kandungnya sendiri. "Istri saya punya seorang putri saat itu, dan saya punya trauma kehilangan anak, jadi saya berjanji akan merawat putri istri saya dengan baik," ungkapnya, menjelaskan alasannya mengubur keinginan memiliki anak kedua demi fokus pada keluarga barunya.

Kisah tulus Park Young-gyu yang memilih untuk menyembuhkan traumanya dengan mencurahkan kasih sayang pada putri tirinya, meskipun ada perbedaan usia 25 tahun dengan istrinya, berhasil menyentuh hati para penonton dan menunjukkan cinta serta komitmen kebapakan yang luar biasa.

Netizen Korea banyak yang mengungkapkan rasa simpati mereka terhadap Park Young-gyu, dengan komentar seperti: "Sangat sedih mendengar cerita Park Young-gyu oppa, semoga dia selalu bahagia", "Ayah yang luar biasa", "Kekuatannya untuk mengatasi trauma sangat menginspirasi".