Produser 'Love Transit 3' Ungkap: Tatapan Mantan Ubah Peserta Seketika, Kisah di Balik Air Mata

Article Image

Produser 'Love Transit 3' Ungkap: Tatapan Mantan Ubah Peserta Seketika, Kisah di Balik Air Mata

Minji Kim · 2 Desember 2025 pukul 21.35

Dua orang yang pernah berjanji cinta abadi, kini hidup bersama sebagai orang asing sepenuhnya. Mereka tidak bisa bertemu kembali, namun juga bisa menjalin hubungan dengan orang baru. Mereka sudah menjadi 'pecahan', dan meskipun tampil di acara 'Love Transit' TVING dengan kesepakatan bahwa mereka boleh berkencan dengan orang lain, rasa sesal seringkali meledak hebat, bahkan tangisan pun pecah.

Di tengah lanskap yang aneh dan tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata, 'Love Transit' menjadi tempat emosi yang sulit dialami bergejolak secara dramatis. Produser Kim In-ha, yang mengambil alih seri musim ketiga, melihat peserta dengan kata-kata dan tindakan yang 180 derajat berbeda. "Meskipun mereka berulang kali berjanji tidak akan pernah CLBK, begitu mata mereka bertemu dengan mantan (X), emosi mereka seketika berubah liar," ungkap Produser Kim dalam wawancara baru-baru ini dengan Sports Seoul. "Saat wawancara pra-produksi, kami benar-benar memeriksanya berkali-kali. Kami bertanya apakah mereka akan CLBK. Orang-orang yang bertekad kuat untuk tidak CLBK dan berjanji akan bertemu orang baru, tiba-tiba mengubah perasaan mereka hanya dengan bertukar pandang dengan mantan. Sekalipun di mata tim produksi mereka terlihat tidak punya penyesalan, mereka berubah drastis. Meskipun kami tidak dapat menangkap momen pertukaran pandangan, tampaknya aura yang dirasakan mantan satu sama lain adalah apa yang mengguncang emosi mereka."

Hal ini merangsang imajinasi tanpa batas. Penonton hanya dapat mengetahui secara terfragmentaris seberapa dalam mereka pernah saling mencintai, atau bagaimana satu pihak memperlakukan pihak lain. Kekosongan diisi oleh imajinasi penonton. Ketika imajinasi dan keterlibatan semakin dalam, penonton secara spontan akan berempati dengan emosi peserta, yang terjadi secara bersamaan. 'Love Transit' adalah salah satu puncak dari 'Sindrom Over-Involvement', dan musim keempat tidak luput dari hal ini.

"Setiap orang pernah mengalami cinta dan perpisahan. Pengalaman yang terkandung dalam diri mereka tampaknya tercermin seperti cermin melalui para peserta. 'Love Transit' adalah topik yang membuat orang tidak bisa tidak berempati. Kami memprioritaskan empati dan ketulusan mengenai cinta dan perpisahan. Pengaturan ini sendiri memicu dopamin, sehingga bahkan tanpa sengaja mencari rangsangan, itu akan diterima sebagai sesuatu yang menarik. Akibatnya, banyak orang yang terlalu terbawa suasana."

Namun, keterlibatan yang berlebihan terkadang dapat menimbulkan luka. Tidak sedikit peserta 'Love Transit' yang menjalani perawatan psikiater setelah acara tayang. Mereka bahkan bisa menghadapi kecaman publik. Bagi peserta yang tidak siap menjadi selebriti, perhatian agresif publik dapat berujung pada luka. Sekuat apapun upaya tim produksi dalam merawat, hampir mustahil untuk sepenuhnya menahan perhatian yang tertuju pada 'Love Transit', yang telah menjadi merek raksasa.

"Kami memang memberikan perawatan yang sangat banyak. Kami menelepon hampir setiap hari. Sejauh ini, belum ada masalah besar, tetapi ini memang titik yang perlu dipertimbangkan oleh tim produksi. Kami perlu memikirkan perhatian yang lebih besar agar peserta tidak terluka, melampaui sekadar perawatan. Kami akan memikirkannya dengan baik."

Melanjutkan arahan program yang dibuat oleh orang lain bukanlah hal yang luar biasa dalam departemen hiburan. Namun, mewarisi program yang sangat populer memiliki arti tersendiri. Produser Kim In-ha, yang melanjutkan karya pencipta 'Love Transit' Lee Jin-ju, juga memulai proyek ini dengan tekad kuat untuk "melakukannya dengan baik". Dia berusaha menyeimbangkan diri di tengah gelombang pujian dan kritik.

"Selama musim ketiga, saya tidak bisa tidur. Tidak ada hari yang saya tiduri dengan tenang. Tekanan menghimpit. Musim keempat memang sedikit lebih baik, tetapi tekanannya tetap besar. Ada juga kritik terhadap tim produksi. Saya tidak tahu sampai kapan saya akan melakukannya. Saya juga mencintai 'Love Transit' lebih dari siapa pun. Saya tidak melihat jauh ke depan, saya hanya berusaha melakukan yang terbaik hari demi hari, seolah-olah saya hanya hidup sehari."

Banyak netizen Korea yang berkomentar melihat reaksi peserta yang sulit melupakan mantan mereka: "Ini terlalu nyata sampai bikin ikut nangis", "Setelah nonton, aku jadi merenungi hubunganku sendiri", "Meskipun menyakitkan, tapi juga menunjukkan kerumitan cinta."

#Kim In-ha #Lee Jin-ju #Transit Love 3 #TVING