
Bayi Shim Hyeong-tak, Haru, Curi Perhatian Global dan Menjadi Idola, Namun Hadapi Berita Palsu
Program variety show Korea Selatan "The Return of Superman" (Supermen Kembali) tengah dilanda demam baru berkat kehadiran Haru, putra berusia 164 hari dari aktor Shim Hyeong-tak dan istrinya yang berasal dari Jepang, Saya. Sejak kemunculannya, Haru langsung mencuri hati penonton, dinobatkan sebagai "bayi penyembuh" favorit bangsa, dan mendongkrak rating acara ke level baru.
"The Return of Superman", yang telah menemani pemirsa selama 13 tahun sejak tayang perdana pada tahun 2013, baru-baru ini menerima "Penghargaan Presiden" pada "Hari Populasi ke-14", menegaskan statusnya sebagai program parenting paling dicintai di Korea.
Pusat perhatian saat ini tak lain adalah Haru, yang digambarkan sebagai "malaikat kecil". Lahir Januari lalu, Haru memikat perhatian dengan rambutnya yang berantakan mirip "Goku" dari "Dragon Ball", wajahnya yang seperti boneka, dan senyumnya yang ceria. Popularitasnya tak hanya di layar kaca, video Haru di YouTube pun mampu meraih jutaan penonton.
Dalam wawancara baru-baru ini, Shim Hyeong-tak berbagi cerita tentang bagaimana ketenaran putranya memengaruhi kehidupan mereka. "Meskipun kami jarang keluar rumah, orang langsung mengenali Haru jika kami pergi sebentar," ungkapnya. Ia menceritakan pengalaman saat liburan di Hawaii, yang merupakan bulan madu tunda mereka, Haru dikenali oleh banyak turis Jepang yang meminta berfoto, menunjukkan betapa luasnya popularitas Haru hingga ke mancanegara.
Namun, ketenaran juga membawa tantangan, terutama dalam bentuk berita palsu. Shim Hyeong-tak mengungkapkan rasa frustrasinya atas laporan yang tidak akurat, terutama yang mengklaim Haru menghasilkan lebih dari 500 juta won (sekitar Rp 5,7 miliar) dari kontrak iklan hanya dalam tiga bulan. "Saya berharap bisa mendapatkan uang sebanyak itu," candanya, namun ia menegaskan bahwa angka tersebut berlebihan dan tidak benar.
"Bahkan teman dekat percaya berita palsu ini, seperti sutradara Bong Joon-ho mencari Haru atau Perdana Menteri Ishiba melakukan sesuatu dengan fotonya. Sangat membuat frustrasi karena saya harus mengklarifikasi hal-hal yang tidak benar, tetapi saya tidak bisa mengejar semua orang," keluhnya.
Meskipun menghadapi kesulitan, pasangan ini berencana untuk menambah anggota keluarga. Shim Hyeong-tak mengungkapkan rencananya untuk memiliki hingga tiga anak dalam empat tahun ke depan, sebagian terinspirasi oleh kakak perempuan Saya yang membesarkan tiga anak di Jepang. "Istri saya melihat saudara perempuannya membesarkan tiga anak dan berpikir, 'Saya juga bisa melakukannya'," kata Shim Hyeong-tak, menyoroti kekuatan istrinya dan keinginannya untuk memiliki rumah yang ramai.
Shim Hyeong-tak juga mengungkapkan keinginannya agar Haru mengejar karir di industri hiburan, mungkin sebagai aktor. "Jika dia menjadi aktor, saya ingin mengajarinya akting sebagai ayah," katanya. Ia mengenang keinginan masa mudanya yang belum terpenuhi untuk menjadi aktor, karena keadaan dan tekanan sosial. "Saya ingin menjadi ayah yang membiarkan anak saya melakukan apa pun yang dia inginkan," tegasnya, berharap bisa memberikan Haru kesempatan yang ia sendiri tidak miliki.
Sang aktor menyimpulkan dengan merenungkan perbedaan antara ketenarannya di masa lalu dan popularitas Haru saat ini. "Ketika saya menjadi terkenal setelah tampil di 'Infinite Challenge', saya merasa takut. Saya tidak menikmati popularitas itu karena saya merasa tidak nyaman dilihat orang. Tetapi popularitas Haru berbeda. Tujuan kami adalah untuk menunjukkan citra yang lebih bahagia kepada pemirsa karena mereka mengatakan kami membawa kehangatan dan melihat Haru membantu depresi mereka," jelasnya. "Kami berharap keluarga kami bisa seperti Doraemon, membawa kebahagiaan bagi mereka yang sedang melalui masa-masa sulit".
Netizen Korea menunjukkan kasih sayang yang besar kepada Haru, dengan komentar seperti "Haru sangat menggemaskan sampai-sampai membuatku bahagia hanya dengan melihatnya!" dan "Sangat indah melihat Shim Hyeong-tak menjadi ayah yang begitu berdedikasi!". Namun, ada juga reaksi negatif terhadap berita palsu, seperti "Tolong berhenti menyebarkan kebohongan dan biarkan keluarga menggemaskan ini tenang".