Park Na-rae Mundur dari Program Imbas Kontroversi, Pernyataannya Tuai Skeptisisme

Komedian Korea Selatan Park Na-rae akhirnya angkat bicara di tengah memanasnya dugaan-dugaan yang menyelimutinya. Dalam kemunculannya di kanal YouTube "Baek Eun-young's Golden Time" baru-baru ini, Park Na-rae menyatakan, "Saya menerima dengan berat hati kekhawatiran dan kelelahan yang saya timbulkan kepada banyak orang karena masalah yang baru-baru ini muncul. Saya telah secara sukarela mundur dari semua program yang saya ikuti karena masalah ini." Ia menambahkan, "Saya melakukannya dengan harapan agar tidak menimbulkan kebingungan atau beban lebih lanjut bagi staf produksi dan rekan-rekan saya." Namun, pernyataannya tersebut tidak diiringi permintaan maaf.

Park Na-rae menekankan bahwa ia akan menempuh jalur hukum untuk memverifikasi fakta terkait kasus tersebut, dan tidak akan memberikan pernyataan publik atau penjelasan tambahan selama proses ini. Ia menjelaskan bahwa keputusannya ini diambil agar masalah dapat dinilai secara objektif melalui prosedur hukum formal.

Namun, reaksi publik dan opini umum justru dingin. Sejumlah pakar psikologi mengidentifikasi perilaku Park Na-rae dalam video tersebut sebagai "pembungkaman per kalimat". Metode ini, yang melibatkan "pembungkaman" di setiap kalimat saat berbicara, sering digunakan dalam situasi yang membutuhkan kehati-hatian dalam berbicara, seperti di pengadilan atau konferensi pers. Ciri-cirinya meliputi bibir yang rapat, jeda napas, intonasi yang datar, serta tatapan dan gestur yang kaku. Para pakar menunjukkan bahwa Park Na-rae menggunakan semua teknik ini, yang mencakup menutup mulut dan menahan napas di akhir setiap kalimat untuk menghindari pertanyaan dan interogasi.

Sementara itu, Park Na-rae sebelumnya telah melaporkan mantan manajernya atas tuduhan perundungan di tempat kerja, kekerasan verbal, penganiayaan berat, peresepan obat pengganti, dan penunggakan biaya operasional. Sebagai tanggapan, Park Na-rae mengajukan tuntutan balik terhadap mereka atas tuduhan percobaan pemerasan. Kontroversi awal memuncak dengan dugaan praktik medis ilegal yang dilakukan oleh Park Na-rae, bahkan meluas hingga ke kalangan selebriti yang dekat dengannya.

Reaksi warganet Korea sebagian besar bernada kecewa, merasa Park Na-rae menghindar dari permintaan maaf dan memilih jalur hukum secara defensif. Komentar umum yang muncul antara lain: "Terkesan seperti sedang mempersiapkan sidang, bukan introspeksi tulus." dan "Tidak ada permintaan maaf, hanya alasan."