
Son Dam-bi Ungkap Rencana Anak Kedua, Cerita Kesulitan Melahirkan Karena Plasenta Previa
Penyanyi dan aktris Son Dam-bi baru-baru ini mengungkapkan perasaannya tentang rencana memiliki anak kedua.
Dalam penampilannya sebagai bintang tamu di acara variety show SBS 'Shinbal Batto Go Dolcing Four Men' pada 16 Maret, Son Dam-bi berbagi cerita pribadi.
Awalnya, ia mengaku tidak punya rencana memiliki anak setelah menikah. "Saya pikir cukup menjalani separuh hidup sendiri dan separuh lainnya bersama pasangan," ujarnya. Namun, keinginannya untuk memiliki anak berubah setelah suaminya menyatakan keinginan kuat untuk punya buah hati.
"Karena saya mencintai suami saya, saya pikir akan sangat bahagia jika memiliki anak yang mirip dengannya," jelasnya, menceritakan alasan di balik keputusannya untuk menjadi seorang ibu.
Saat ditanya tentang rencana anak kedua, Son Dam-bi menceritakan kesulitan yang dihadapi saat kehamilan pertamanya di usia 43 tahun. "Saya baru bisa memiliki anak pertama di usia 43 tahun setelah melalui banyak perjuangan. Proses bayi tabung sangat melelahkan, dan saya sangat menderita karena plasenta previa, yang membuat persalinan normal tidak mungkin dilakukan dan berisiko tinggi kelahiran prematur," ungkapnya.
Kisah yang ia bagikan menimbulkan empati mendalam bagi Lee Sang-min, yang saat ini sedang menjalani program bayi tabung.
Son Dam-bi menikah dengan Lee Gyu-hyuk, mantan atlet speed skating nasional, pada tahun 2022 dan menyambut kelahiran putranya pada Desember 2023. Di usianya yang ke-40 saat hamil, ia menghadapi kendala dalam kehamilan melalui program bayi tabung. Ia secara terbuka membagikan kesulitan proses tersebut dan kecemasannya akibat diagnosis plasenta previa, yang mendapat banyak dukungan.
Kini, ia fokus pada pengasuhan anaknya dan menikmati kehidupan pernikahannya yang bahagia.
Son Dam-bi menikah dengan Lee Gyu-hyuk, mantan atlet speed skating nasional yang seusianya, pada tahun 2022. Pada Desember 2023, di usianya yang ke-40, ia melahirkan putra pertamanya melalui program bayi tabung, yang disambut dengan banyak ucapan selamat. Ia secara terbuka menceritakan pengalamannya kesulitan melahirkan normal karena plasenta previa saat itu, yang menimbulkan simpati dan dukungan luas. Saat ini, ia fokus pada pengasuhan anak dan menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia.