
Keturunan Keempat Samsung, Lee Ji-ho, Lepas Kewarganegaraan AS Demi Tugas Perwira Angkatan Laut, Berbeda dengan Steve Yoo
Keputusan Lee Ji-ho, keturunan keempat dari keluarga Samsung, untuk melepaskan kewarganegaraan Amerika Serikat-nya dan bertugas sebagai perwira Angkatan Laut selama 39 bulan menimbulkan riak signifikan di masyarakat Korea.
Lee Ji-ho, 24 tahun, masuk Akademi Angkatan Laut di Jinhae pada tanggal 15 sebagai bagian dari Korps Kandidat Perwira Sarjana ke-139. Setelah menyelesaikan 11 minggu pelatihan, ia akan dilantik sebagai letnan dua pada 1 Desember dan memulai dinasnya sebagai perwira.
Memiliki kewarganegaraan ganda karena lahir di Amerika Serikat, ia secara sukarela melepaskan kewarganegaraannya dan dengan tegas menyatakan keinginannya untuk mendaftar. Tindakan ini dipuji sebagai contoh 'noblesse oblige yang ditunjukkan oleh generasi keempat keluarga Samsung', yang sangat kontras dengan Steve Yoo (Yoo Seung-jun), yang menjadi identik dengan kontroversi penghindaran wajib militer.
Steve Yoo, sebaliknya, mengambil jalan yang berbeda. Meskipun menyatakan niatnya untuk bertugas di militer dalam siaran dan wawancara, ia tiba-tiba memperoleh kewarganegaraan Amerika pada tahun 2002 untuk menghindari kewajiban militernya. Kementerian Kehakiman melarang masuknya ke Korea Selatan, dan sentimen publik tetap dingin meskipun upaya hukumnya berulang kali.
Kasus Lee Ji-ho menarik perhatian pada keputusan wajib militer anak-anak dari keluarga chaebol. Sebelumnya, Choi Min-jeong, putri Ketua SK Chey Tae-won, menjadi sukarelawan untuk Angkatan Laut; Choi Seong-hwan, putra sulung mantan Ketua SK Networks Choi Shin-won, menjadi sukarelawan untuk pasukan khusus Korps Marinir; Ko Jeho, pewaris generasi keempat Grup Kolon, bertugas di Angkatan Darat dan menjadi sukarelawan untuk misi di Lebanon setelah melepaskan kewarganegaraan AS-nya; dan Chung Hae-chan, putra sulung Ketua Shinsegae Chung Yong-jin, menyelesaikan wajib militernya di Angkatan Darat.
Lee Ji-ho lahir pada tahun 1999, menjadikannya berusia 24 tahun. Meskipun lahir di Amerika Serikat, ia juga memegang kewarganegaraan Korea Selatan, menjadikannya warga negara ganda. Keputusannya untuk mendaftar secara sukarela dilihat sebagai contoh positif bagi masyarakat Korea.