Ayah Tunggal Minta Bantuan Darurat Akibat Ucapan Ekstrem Anak Remaja di 'Anak Emasku'

Article Image

Ayah Tunggal Minta Bantuan Darurat Akibat Ucapan Ekstrem Anak Remaja di 'Anak Emasku'

Doyoon Jang · 19 September 2025 pukul 11.42

Seorang ayah tunggal meminta bantuan darurat di program 'Anak Emasku' (My Golden Child) Channel A, setelah putra remajanya mulai mengungkapkan pikiran-pikiran ekstrem.

Episode yang ditayangkan pada 19 Maret menampilkan kisah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang membuat komentar mengganggu, membuat ayahnya bertanya-tanya apakah itu mungkin depresi remaja.

Sang ayah, yang telah membesarkan ketiga anaknya sendirian selama kurang lebih lima tahun, membagikan rasa frustrasinya. "Putraku berkata dia tidak ingin hidup dan ingin mati beberapa hari yang lalu, yang membuatku menyadari keseriusan situasi ini dan meminta bantuan," akunya.

Rekaman mengungkapkan bahwa sang putra menjadi penyendiri, tetap di kamarnya dan menolak makan. Ia bahkan mengirim pesan teks kepada ayahnya yang berbunyi, "Tolong jangan cari aku," dan "Lebih baik kabur daripada stres."

Situasi memburuk ketika sang putra secara langsung mengatakan kepada ayahnya, "Aku benar-benar ingin mati. Aku tidak ingin hidup."

Sang ayah mengungkapkan rasa sakitnya, menyatakan, "Dia mengatakan kepada saya bahwa dia sering berpikir mati lebih baik. Sangat menyakitkan melihatnya seperti ini." Ia mencatat bahwa masalah itu meningkat ketika putranya masuk SMP dan memohon intervensi profesional, karena tingkat keparahannya melampaui perilaku khas remaja.

'Anak Emasku' adalah acara reality show populer tentang pengasuhan anak yang mendalami tantangan yang dihadapi orang tua. Para ahli memberikan wawasan profesional dan solusi untuk membantu keluarga menavigasi masalah pengasuhan anak yang kompleks. Acara ini bertujuan untuk mendorong pemahaman dan menawarkan saran praktis kepada pemirsa yang menghadapi kekhawatiran serupa.