
Musikal 'SHADOW' Memukau Penonton dengan Kisah Tragis Ayah dan Anak
Musikal orisinal 'SHADOW', yang mengangkat salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Dinasti Joseon, konflik antara Raja Yeongjo dan Putra Mahkota Sado, berhasil memukau penonton dengan elemen fantasi perulangan waktu (time-loop).
Diputar perdana pada bulan September, musikal ini berpusat pada Putra Mahkota Sado. Dalam delapan hari penderitaan yang ia alami saat dikurung dalam peti beras, ia melakukan perjalanan kembali ke masa lalu. Di sana, ia bertemu dengan Raja Yeongjo muda, memberinya kesempatan untuk menyelesaikan konflik ayah-anak yang tak terselesaikan bahkan hingga ajal menjemput.
Para pemeran, termasuk Jin-ho, Shin Eun-chong, dan Jo Yong-hwi sebagai Sado, serta Han Ji-sang, Park Min-sung, dan Kim Chan-ho sebagai Yeongjo, dengan kuat memerankan perjuangan untuk mendapatkan pengampunan di tengah perpisahan yang ditakdirkan. Inti narasi terletak pada tragedi Sado yang terperangkap dalam kurungan, dan Yeongjo, ayahnya yang akhirnya menyegel nasibnya.
Melalui pergeseran waktu, Sado mengajarkan bakatnya dalam seni bela diri, menyanyi, dan menari kepada Yeongjo muda, berbagi kekhawatirannya dan membentuk persahabatan yang tidak terduga. Musikal ini mendalami kerinduan sang anak akan kehangatan ayahnya dan rasa bersalah sang ayah atas ketidakmampuannya melindungi putranya, yang diekspresikan dengan kedalaman emosional yang mendalam di atas panggung.
Kostum modern, pencahayaan, dan proyeksi video meningkatkan ketegangan psikologis antara karakter. Skor musiknya, mulai dari heavy rock hingga country rock, semakin memperkuat keterlibatan penonton. 'SHADOW' melanjutkan pertunjukannya yang diperpanjang di Baekam Art Hall di Gangnam, Seoul, hingga 2 November, menawarkan kesempatan untuk menghadapi kembali tragedi yang telah berlangsung berabad-abad ini.
Musikal 'SHADOW' meningkatkan imersi penonton melalui kostum kontemporernya dan arahan panggung yang cermat. Ke-19 nomor musiknya melintasi berbagai genre, dari heavy rock hingga country rock, secara efektif menyampaikan emosi para karakter. Produksi ini berupaya merekonsiliasi ayah dan anak selama 263 tahun, memberikan resonansi yang mendalam.