Ji Hyun-woo Ungkap Perasaan Perankan Calon Presiden di 'The First Lady': 'Presiden yang Diinginkan Rakyat'

Aktor Ji Hyun-woo membagikan pandangannya mengenai perannya sebagai Calon Presiden Hyun Min-cheol dalam drama baru MBN, 'The First Lady'.

Pada acara jumpa pers yang digelar pada 24 Februari sore di The Link Seoul, Guro-gu, Seoul, Ji Hyun-woo menjelaskan perannya sebagai Hyun Min-cheol, karakter yang bangkit dari latar belakang pekerja pabrik dan yatim piatu hingga menjadi presiden.

Ia mengungkapkan bahwa naskah drama tersebut sangat menarik baginya sejak awal karena alurnya yang lancar dan pembagian peran yang seimbang, membuat setiap karakter terasa seperti tokoh utama.

Ji Hyun-woo menggambarkan karakternya sebagai seseorang yang mengejar mimpinya dengan jujur dan memiliki keyakinan yang teguh. Ia menambahkan, meskipun Hyun Min-cheol terkadang bisa terasa membuat frustrasi, ia mewujudkan kualitas kepresidenan yang diinginkan rakyat.

Menandai kembalinya ke serial mini setelah sekitar lima tahun, ia menyatakan kepuasannya atas waktu persiapan yang memadai, berbeda dengan jadwal drama akhir pekan sebelumnya yang seringkali padat.

Ia menekankan pentingnya menyampaikan dialog yang panjang dan adegan yang berdurasi lama dengan tulus, merujuk pada slogan drama, 'Saya akan memberikan yang terbaik dengan tulus.' Ia berbagi bahwa ia berlatih secara ekstensif, bahkan mengunjungi gedung Majelis Nasional sendirian.

Ji Hyun-woo juga mencatat kesamaan antara karakternya saat ini dan perannya dalam 'Awl', menyatakan bahwa gagasan karakter seperti itu menjadi presiden membangkitkan minatnya dan membawanya untuk mendekati peran tersebut dengan pertimbangan dan latihan yang mendalam.

Ji Hyun-woo memulai debutnya pada tahun 2004 sebagai anggota band The Nuts sebelum beralih ke dunia akting, di mana ia telah membintangi banyak drama dan film. Ia mendapatkan pengakuan atas kemampuan aktingnya, terutama untuk penampilannya di 'Awl' dan 'Young Lady and Gentleman'. Melalui 'The First Lady', ia menjalani peran pertamanya sebagai politisi, menandakan transformasi akting baru.